♥ Elisa's Blog ♥

Little diary about newbie blogger writer.

Pages

Thursday, March 16, 2017

Step 1: Data Collection

Hello!
Iyaa, aku cukup tau diri kok menghilang sampai 2 tahun di dunia per-blog-an. Maafkan daku, hahahaha. Yeah, time flies dan banyak yang terjadi di hidup aku. Inget janjiku untuk share tentang hari H di post semester 6 sebelumnya? Sekarang bahkan udah berlalu 1 tahun semenjak aku pakai toga! Yes, I am officially Elisa Wijaya, S.E. Aku udah punya motor sendiri, aku kerja dikantor baru, daaann aku punya pacar baru! Banyak sebenarnya yang mau aku ceritain tapi batas dalam 1 post sepertinya ga akan bisa ngerangkum semua cerita aku.

Setelah menghilang selama 2 tahun dan menjelang comeback-nya aku di dunia blogger, post pertama lagi ini aku mau bahas tentang betapa ga mudahnya urusin skripsi. What? Skripsi again? Iya, kan terakhir aku baru bahas semester 6, kalian harus tau dong gimana perjuangan dan mulesnya aku selama semester 7 hingga menjelang sidang? (mulai keluar tanduk jahat). Untuk kalian yang sedang menghadapi skripsi atau akan menghadapi skripsi, tarik napas yang daleeemmm trus buang. Untuk kalian yang sudah officially S.E, nahhh ga ada gunanya deh tuh baca ini post soalnya pasti kalian bakal senyum-senyum inget kenangan skripsian itu. Kasian dong junior kita, guys.

Aku berbagi mengenai 'seram'nya skripsi tentu bukan untuk menakuti kalian loh. Justru aku pengen share bagaimana jatuh bangunnya aku supaya bisa jadi motivasi juga untuk kalian! Nah, makanya yuk semangat! Skripsi itu kan harus dikerjain, bukan cuma dipelototin apalagi ditangisin (emang mantan?).



Nah, mengingat bahasan di post aku sebelumnya, semester 6 pun akhirnya lewat dan aku mulai memasuki semester 7. Kampus aku cukup unik, sistemnya kejar kebut. Di semester 7 ini, kami para mahasiswa akhir dituntut skripsi harus selesai sampai hardcopy nya. Untuk menggelar S.E, dikampus aku ini hanya butuh waktu 3,5 tahun. Karena sudah semester 7, maka mata kuliah yang hadir benar-benar hanya tentang skripsi beserta revisiannya. Wah, enak dong mata kuliah jadi cuma 1 macem? Iya enak, tapi mondar-mandir kampus, kena semprot dobing (read: dosen pembimbing), di grecokin temen, muntah-muntah nyari jurnal pendukung dan referensian skripsi senior, ngendap-ngendap masuk perpus kampus lain, begadang, revisi berulang kali, harus siapin budget dompet lebihan buat urus segala finansial yang keluar selama ngerjain skripsi sampai lupa makan lupa minum pasti bakal kamu alamin. Mumet kan bacanya? Tenang, sebentar lagi juga kamu ngalamin (huahahahahaha!). Memasuki semester 7, kami mahasiswa tingkat akhir mulai naik ke step selanjutnya, fokus ke bab 4. Karena di semester 6, judul skripsi dan bab 1-3 sudah dikerjakan.

Oke, kayaknya daritadi ngebahas topik tentang skripsinya jahat banget. Ada ga sih saran gimana supaya bisa hadepin skripsi dengan bijak? Guys, percaya deh ketika skripsi udah didepan mata maka kamu akan susah ngerasain 'santai'. Skripsi ga bakalan selesai dengan sendirinya dan kamu ga akan bisa teror diri kamu dengan kalimat "keep calm". Memang aku akui, tenang dan fokus itu penting dalam mengerjakan skripsi tapi kamu harus tau waktu kapan kamu akan komit untuk kerjain skripsi. Jadi saran pertama aku adalah:

1. Mulai pikirkan kapan kamu akan disiplin mengerjakan skripsi.
Ngerti sih kalian pasti punya kesibukan sendiri, apalagi yang (ehem!) udah punya pacar. Tapi beneran deh, ketimbang kalian menggebu-gebu dan berapi-api buat kerjain skripsi, langkah awal yang ini penting. Mulai coba pikirkan kapan kalian harus bertanggung jawab ngerjain skripsi kalian. Dan ketika kalian udah menentukan mau kapan, maka komit untuk disiplin tentang hal ini. Karena sekali lagi, skripsi ga bisa langsung tau-tau jadi, skripsi itu harus dicicil kerjain.

2. Perbanyak referensi.
Kue ulang tahun ga akan jadi indah dilihat kalau bahannya hanya tepung. Harus ada unsur air, telur, gula supaya bisa menjadi kue. Bukan hanya itu, buah-buahan dan pemanis kadang juga bisa mempercantik kue ulang tahun. Sama konsepnya, skripsi kamu pasti akan oke kalau kamu punya banyak referensi. Perbanyak itu, tetap ingat untuk mencantumkan nama hak ciptanya ya. Bukan hanya kutip dari kalimat mereka, tapi juga coba kamu mengerti apa maksud dari kalimat itu. Karena setiap kata di skripsi kamu harus kamu pertanggungjawabkan disidang nanti. Intinya? Kamu harus ngerti luar dalem tentang skripsi kamu.

3. Tentuin judul udah, bab 1-3 udah, lalu? Cari objek untuk penelitian kamu.
Judul kamu udah di okein, bab 1-3 juga sudah di acc sama dobing kamu. Selanjutnya? Eits, jangan langsung semangat ketik BAB 4 di file word skripsi kamu. Sebelum memasuki bab 4, kamu harus tau objek penelitian kamu di skripsi ini apa. Sekali lagi, kalau perlu kamu refresh kembali pikiran dan pengetahuan kamu tentang skripsi kamu. Baca lagi bab 1, penelitian kamu ini mengarah ke penelitian jenis apa. Kalau aku, skripsi aku pakai metode primer yaitu penelitian data dengan penyebaran kuisioner. Nah, kalau kamu punya juga metode penyebaran kuisioner, maka ada baiknya kamu mulai searching siapa 'pangsa' yang akan kamu mintai tolong isi kuisioner kamu. Perhatikan juga ketentuan wilayah yang mau kamu targetkan, semakin banyak maka semakin baik.
Tips: Dalam tahap ini, aku bekerja sama dengan temanku yang juga menyebarkan kuisioner untuk objek penelitian yang sama. Kami pecah tugas, supaya target selesai tepat waktu bisa tercapai dengan baik. 1 orang searching 'pangsa' di bagian wilayah Jakarta Selatan, 1 orang searching 'pangsa' dibagian Jakarta Barat, dst.

4. Tentukan waktu untuk pengumpulan data primer kamu.
Sekali lagi, semakin cepat semakin baik. Segera hubungi target pangsa kamu untuk klarifikasi bahwa kamu ingin mengadakan penelitian dengan penyebaran kuisioner diperusahaan mereka. Ingat, harus hubungi perusahaan yang bersangkutan terlebih dahulu ya. Karena berdasarkan pengalaman aku, ada perusahaan yang tidak menerima penyebaran kuisioner. Gunakan etika dengan baik, jangan terkesan seperti kita ini pengganggu. Kalau mereka sudah ijinkan kita sebar kuisioner ditempat mereka, untuk kamu yang memang notabene kuliah pagi, yuk kalau perlu besok udah boleh ngebolang 'obrak-abrik' perusahaan orang, huahahaha. Nah, yang bikin galau yang kuliah malam sambil kerja nih seperti aku. Pasti minimalnya kamu butuh 2 hari ijin ga masuk kerja. 1 hari untuk sebar kuisioner seharian, 1 hari untuk ambil-ambilin lagi kuisioner yang udah kamu sebar. Kamu tetapkan planning, penyebaran kuisioner di tanggal 5 setelah itu ambil lagi kuisionernya ditanggal 12 (1 minggu) atau ditanggal 19 (2 minggu). Waktu pengambilan kuisioner ditentukan dari kesepakatan kamu dan perusahaan yang bersangkutan.
Tips: Untuk kamu yang kuliah malam dan punya keterbatasan waktu dalam 'ngebolang', ada baiknya pakai trik bagi tugas dengan beberapa teman seperti yang aku pakai. Ini sangat membantu mengingat kamu ga mungkin jangkau semua wilayah dalam 1 hari. Trik selanjutnya, contoh: kamu menjangkau wilayah Jakarta Pusat, dahulukan perusahaan yang paling dekat dari rumahmu. Lalu selanjutnya adalah perusahaan terdekat dengan perusahaan yang sedang kamu kunjungi sekarang. Selain untuk menghemat waktu, rute pengunjungan seperti ini juga perlu diperhatikan supaya kamu cukup sekali jalan dan ga bolak-balik.

5. Sudah siap? Mulai pengumpulan data!
Ketika perusahaan sudah menyetujui kamu boleh sebar kuisioner, langkah selanjutnya tentu kamu prepare dengan lembaran kuisioner yang akan kamu bagikan. Prepare juga rute kunjungan perusahaan yang akan kamu datangi supaya target pembagian kuisioner kamu dapat selesai tepat waktu. Perlu diingat bahwa jam perusahaan untuk menerima tamu dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore (dikurangi jam makan siang yaitu dari jam 12 siang sampai jam 1 siang, kamu pun perlu makan siang jangan lupa). Bijak-bijak pakai waktu terbatas kamu terutama untuk kamu yang kuliah sambil kerja. Dan jangan lupa untuk ambil kembali kuisioner kamu di tanggal yang sudah kamu sepakati dengan perusahaan. Ketika kamu sudah terima kuisioner yang sudah diisi dari perusahaan, pastikan mereka ada cap di lembar pertama ya minimal. Lebih bagus lagi jika ada tanda tangan dari si pengisi yang bersangkutan plus nama dan cap. Kenapa dibutuhkan? Karena itu akan jadi bukti bahwa kuisioner yang diisi valid dari hasil kamu nge-bolang dan bukan kuisioner yang diisi asal-asalan. Dosen kamu perlu data yang benar-benar valid dari objek penelitian kamu, bukan data yang 'dibuat-buat'.
Tips: Dalam pembagian kuisioner, aku dikasih trik dari dobing. Sertakan souvenir kecil supaya kuisioner kamu jadi menarik dimata 'pangsa'. Seperti contoh, aku sertakan coklat ditiap lembar kuisioner aku. Coklat ini akan jadi hadiah kecil untuk mereka yang mengisi, juga supaya semakin 'laris' kuisioner kamu.

Kuisioner yang sudah diisi sudah ditangan kamu? Maka selamat! Tahap pengumpulan data ini sudah selesai kamu kerjakan. Saran dari aku, n dari data kamu harus minimal 150. Jika kamu pakai metode penyebaran kuisioner, maka kuisioner yang harus diisi adalah sebanyak 150 lembar. Kok banyak sekali? Iya, karena semakin banyak kuisioner yang kamu sebar justru semakin baik untuk pengolahan data nantinya. Triknya? Kerjasama dengan temanmu. Temanmu yang jangkau wilayah Jakarta Barat boleh menitipkan kuisioner dia ke kamu, dan kamu juga boleh menitipkan kuisioner kamu ke dia. Semakin banyak wilayah yang kamu jangkau, maka semakin banyak kuisioner kamu akan terisi!

Mulai pusing? Tenang, minum air dulu yang banyak karena perjalanan kamu masih jauh, nak (ketawa jahat lagi). Ngomong-ngomong, aku minta maaf terlebih dahulu karena pembahasan tips untuk skripsi adalah berdasarkan pengalaman aku yaitu metode primer. Untuk kalian yang metode sekunder, boleh coba lihat share-an senior yang lain ya atau lebih jelas langsung konsultasi dengan mereka.

Tahap selanjutnya setelah pengumpulan bahan selesai tentu adalah meracik dan mengolah bahan tersebut menjadi kue yang indah dilihat dan enak disantap. Tapi pelan-pelan dulu, kamu boleh tarik nafas terlebih dahulu. 3 hari kedepan kamu boleh santai dan ikut share post ini ke teman-teman kamu yang lagi baru mulai bab 4 supaya ga cuma kamu yang pusing, tapi mereka juga pusing (kenapa ya ini tanduk keluar terus dari kepala?). Aku akan update lagi mengenai pengolahan data skripsi di post berikutnya.
Stay tuned ya! ;)

Tuesday, September 15, 2015

When God talks, He care.

Untuk pertama kalinya, aku disentuh Tuhan untuk melepaskan apa yang aku inginkan demi Dia.
Kalian pasti sering dengar istilah memikul salib’ atau ‘menyangkal diri saat mengikut Tuhan. Ya, aku pun sudah beberapa kali merasakan itu di sepanjang jalan hidup aku sampai sekarang. Tapi jujur saja, ini pertama kalinya aku benar-benar merasakan sulitnya "memikul salib" itu. Dan post ini, aku buat dengan hati yang hancur di hadapan Tuhan.

Aku ingin share, bagaimana aku merasakan Tuhan berbicara kepadaku dan mengetuk pintu hati aku. Tuhan ingin hubungan percintaanku memuliakan namaNya. Guys, aku pun sama seperti kalian, beberapa kali merasakan suka kepada satu lawan jenis dan pernah mencoba menjalani hubungan dengan beberapa dari mereka. Namun untuk cerita yang satu ini, jujur saja aku rasa akan aku ingat sampai aku mati. Aku di tegur lewat keluargaku, thanks God i'm so blessed to have them.

Awal rasa suka itu sama seperti yang aku rasakan sebelum-sebelumnya. Aku mengalami ketertarikan lebih kepadanya dan jujur saja rasa itu mengalir begitu saja seiring dengan chat kami setiap harinya. Aku tahu, Tuhan sayang padaku dan padanya, karena itu malam hari itu aku mengalami teguran keras dari mama dan kakak perempuan paling besar. Tuhan menunjukkan bagaimana Dia ingin aku menjalani hubungan yang sesuai dengan apa yang Dia mau dan jelas, semata-mata untuk kemuliaan Dia. Dan malam itu, aku mendapat tamparan keras, Tuhan benar-benar menyadarkan aku apa yang sedang aku lakukan sekarang. Aku sadar, dan aku merasa pikiran aku terbagi menjadi dua. Di satu sisi aku tentu mengasihi Dia yang menciptakan aku, dan tentu, aku mau jalan bersamaNya disetiap langkah aku. Tapi di satu sisi rasa tertarik aku padanya pun sudah cukup besar begitu pun dia, dan aku sedih ketika menyadari aku harus menghancurkan hatinya. Namun aku tahu, Tuhan mengasihi kami berdua dan Dia ingin aku yang mengambil keputusan.

"Jika belum terpikir untuk menikah, jangan terlibat serius dalam hubungan percintaan", kira-kira seperti itulah kalimatnya. Aku dapat kalimat ini dari buku: I Kissed Dating Goodbye. Jelas aku tahu bahkan pada waktu aku baru mengenalnya, kami tidak mungkin sampai tahap menikah. Tapi aku lemah, aku terlena dengan kebaikan dia, dengan peduli dia, dan aku menikmati itu. Ada rasa ingin mempunyai didalam hati aku, tapi di satu sisi aku sadar aku salah. Kakak perempuanku mengingatkan aku bahwa aku berdosa ketika mempermainkan hati lawan jenisku yang aku tahu benar bahwa kami semata-mata hanya 'menikmati' perasaan kami tanpa menjalin hubungan serius sampai tahap pernikahan. Kakak perempuanku juga memberitahu bahwa ketika aku menjalin hubungan dengan lawan jenis, maka satu serpihan dari hatiku aku berikan kepadanya. Semakin banyak aku menjalin hubungan dengan lawan jenis, maka semakin banyak serpihan-serpihan yang ku berikan dan dengan begitu hati yang aku berikan untuk suamiku nanti tidak utuh lagi, karena telah banyak serpihan-serpihan yang terambil. Dia juga memberitahu aku bahwa penting mempunyai pasangan hidup yang takut akan Tuhan, baik dan peduli saja tidak cukup karena orang duniawi pun banyak yang seperti itu. Ketika seseorang menghadapi masalah yang berat, orang itu harus takut akan Tuhan baru bisa mendapat kekuatan dari Tuhan dalam melewati segala masalahnya. Dan dari sini aku tahu, hubunganku ini dosa.

Aku tahu aku salah seperti ini, dan sebelum Tuhan menegur aku, sempat terlintas ide gila kalau aku mau 'backstreet' dengannya. Namun lagi-lagi, Tuhan mengasihi aku dan mengingatkan aku. Maka, dengan kekuatan dari Tuhan, aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan aku dengannya. Sulit? Sangat. Aku mengasihi Tuhan dan aku tahu jelas Tuhan pun mengasihi aku dan mengasihinya. Aku tidak ingin aku berdosa bermain-main dengan hatinya dan aku juga tidak ingin dia pun berdosa bermain-main dengan hatiku. Aku pun mengasihinya, aku ingin dia tahu bahwa aku menyerahkan perasaanku ini kepada Tuhan. Jujur, aku pun tidak sanggup sendiri menanggung hatiku yang hancur ini.

Aku pernah sekali menjalani hubungan sebelum dengannya saat ini, tetapi pada waktu itu entah mengapa aku menutup telingaku dari suara Tuhan. Dan suara Tuhan tidak jelas sampai di hati dan pikiran aku saat itu. Namun untuk hubungan yang sekarang, aku telah dengan jelas mendengar teguran Tuhan lewat keluargaku dan tidak mungkin tentu saja jika aku mengabaikanNya hanya untuk kepuasan dagingku sendiri. Aku tentu tidak ingin mengecewakan Tuhan. Aku tahu akan ada banyak pihak yang menuding aku buruk, akan ada banyak pihak yang tidak setuju dengan keputusanku. Tidak apa, bukankah hikmat dari Tuhan merupakan kebodohan bagi dunia? (1 Korintus 3:19). Aku akan anggap ini sebagai satu lagi ‘pikulan salib’ dari Tuhan.

Aku dapat merasakan Tuhan tersenyum melihat keputusanku ini, betapa aku mengambil keputusan yang tidak mudah dan aku tahu Tuhan pun merasakan bagaimana sulitnya aku melepaskannya demi kemuliaan Dia yang nyata dalam hidup aku.
Ya Bapa, aku mengasihinya dan melepaskannya sangat sulit aku rasakan. Bantu beri aku kekuatan karena aku tidak bisa sendiri dengan kekuatanku, berikan aku damai dan biarlah Engkau yang menjaga memulihkan hatinya.


Tepat hari ini, tanggal 15 September 2015, aku melepaskan dia dari hidup aku.

Monday, March 16, 2015

SEMESTER 6?

Yayaya, sepertinya hanya dengan baca judul post ini, lu orang pasti tau lah ya apa yang mau gua ceritain. Gua sendiri bingung sebenernya mau cerita dengan muka senang, atau muka sedih. Karena di satu sisi, saat kita udah menginjak semester 6, senengnya pasti setengah mati! Ya bayangin aja, ga lama lagi lulus dan bisa pake toga! Kebayang kan gimana seneng dan bangganya? Lu bahkan bisa balet di depan warteg kampus, atau koprol diruang dosen. (ga mungkin lah ya, hiperbola banget emang.) Nah, tapi disatu sisi, saat lu sadar lu udah di semester 6, kehidupan perkuliahan lu dipertaruhkan. Okay, ehem, sorry kalau kelewat hiperbola lagi. Maksud gua disini adalah, lu harus mulai kelabakan dan stress sendiri begitu mengingat 1 kata 'SKRIPSI'. Ya, skripsi. Kurang serem apalagi itu kata satu coba? Bahkan nih ya, di mahasiswa tingkat akhir kayak model gua gini, kalau ke KFC baca tulisan ayam krispy, bisa kebacanya ayam skripsi. Menyedihkan. Bukan cuma skripsi, berdasarkan pengalaman cici gua, lu harus ada modal sekitar minimal 3 juta buat keperluan lulus-lulusan lu nanti. Mulai nabung, deh...

Oke, semester 6, udah banyak hari yang gua lewatin, udah banyak bulan yang gua lewatin, udah banyak tahun yang gua lewatin. Di semester 6 ini, jelas umur gua bertambah dari sejak masuk kuliah pertama kali, yang menandakan gua sudah dewasa. Banyak yang gua pelajari selain materi kuliah, banyak yang buat gua mengerti apa itu namanya teman, cinta, topeng, permainan, dan sebagainya. Tapi jelas gua sangat bersyukur untuk semua itu, karena Tuhan pakai segala cara untuk men-dewasa-kan gua.

Untuk semester 6 ini, jelas fokus di materi kuliah gua adalah segala sesuatu yang berbau skripsi. Gua udah mulai ngumpulin jurnal-jurnal dari mata kuliah 'metode riset' yang sangat membantu gua (inget post gua sebelumnya tentang skripsi?). Daaannnn, gua baru nerima kabar kalo ternyata UTS di mata kuliah metode riset ini berbeda dengan UTS mata kuliah lainnya. UTS untuk metode riset ini, malah jadi kayak tugas buat kita-kita anak semester 6, nentuin judul skripsi. Yup, nilai untuk UTS nanti dinilai dari judul skripsi kita, jadi intinya, judul skripsi kita paling ngga udah harus jadi di UTS mata kuliah metode riset ini. Nah, untuk UAS-nya, lebih berat! Bab 1, 2 dan 3 harus udah jadi, dan itu bakalan jadi nilai UAS di mata kuliah metode riset! Huaaaaa, dosa apa guaaaaa... (mulai lagi kan, hiperbola.)

Oke, sebenernya yang paling gua takutin itu adalah sidang. Itu bener-bener nakutin. Tapi mumpung masih lama, ya gua fokus ke skripsi awal-awal ini dulu deh, ya. Ga usah diambil pusing sampai gimana banget.

Jadi, intinya? Post ini ngebahas skripsi lagi gitu? Ngga juga, sih. Gua cuma mau berbagi aja di semester 6 sekarang ini, ada 1 moment yang bikin gua ga bisa diem. Mau tau apa? CIDER MAU *******! Hooaaaaaa, senengnya bukan main loh!!!! Eh, tunggu. Kok itu bintang-bintang sih? Di sensor emangnya ya? *******. Loh, di sensor beneran? Cider mau *******. Woooiiii, kenapa ga keluar kata-katanya sih? tes-tes. *****. Astaga, bahkan kata tunggalnya juga disensor. Ah, bodo amat lah ya. Intinya gua ga sabar banget nunggu hari H-nya! Tunggu aja tanggal mainnya ya, yang pasti bakalan gua post disinii, uyeeee...

Semester 6 ini juga mengingatkan gua pada 1 kejadian, imlek. Imlek untuk tahun ini, bener-bener imlek terburuk yang pernah ada. Gua ga ngerti, kenapa orang itu harus ada dihidup gua. Gua beneran ga ngerti. Post ini sepertinya bukan tempat yang tepat buat cerita, ya. Tapi suatu saat, gua pasti ceritain apa yang gua alamin di imlek tahun ini.

Oke, ga usah melow-melow kayak marsmallow (apaan, sih?). Satu moment lagi yang bikin gua suka sama semester 6 ini, adalaaahhhhh... gua nge-gym! Yeaaaaaa- ehem. Sorry, gua seharusnya ga terlalu seneng kayak gitu tadi karena nge-gym itu normal dan bukan sesuatu yang harus dibikin norak. Tapiii, tau sendiri lah ya, badan gua tuh overweight, jadi gua seneng banget pas ada kesempatan bisa nge-gym kayak gini. Selain sehat, pastinya bisa ngurusin badan gua, yaa itu sih tujuan utama gua nge-gym, hehehe. Doain aja ya gua cepet kurusnya, jangan kayak si cider sama sintiya sama tepen noh, ngeledeeeek mulu bisanya, awas ya kalian!

Pegel juga ya lama-lama ngetik ga jelas begini (lah, apa dah, baru juga ngebanggain nge-gym, masa ngetik bentar aja capek?). Huahhahaa, maklum lah ya, lagi ga ada kerjaan sebenernya nih. Udah dulu deh, bos daritadi ngelirik-ngelirik sinis gitu, kan mati gua kalo ketauan ga kerja.


Wednesday, October 22, 2014

HAPPY BIRTHDAY CIDER!

yeeyyyyy!
lu orang tau ga sih? INI HARI ULANG TAHUN CIDERONG!
Oke, nambah lagi kebahagiaan gua hari ini, karena hari ini hari spesialnya cider, temen baikkk guaaa!
Minggu-minggu ini serasa menyenangkan deh, I love October! yeay!
Tapi kalo inget hari ini presentasi si dosen killer, semangat gua langsung turun. -_-
By the way, ini video lagu gua untuk beliau! Semoga suka yah mamake, hihihihihihii.

Thursday, September 25, 2014

Little from My Diary

Ketika yang ada tidak diperjuangkan, akan menjadi kenangan yang membekas lama.
Diary, aku ga tau siapa yang salah, tapi semalem itu aku bener-bener nostalgia. Semua, semua kenangan itu muncul dan terputar seperti film dengan sendirinya dikepalaku. Aku sama sekali ga berusaha melupakan itu, aku malah duduk dalam diam, menikmati semua kenangan yang sudah lewat itu. Aku sadar, ga harusnya aku bermain-main kayak gini, tapi beneran deh, aku kangen banget sama masa itu.
Bermula dari kehampaan, lalu secara tiba-tiba masuk dan merasuki kehidupanku, kira-kira begitulah gambarannya. Yang tadinya hidupku biasa-biasa aja, jadi perlahan-lahan berubah, seiring waktu yang berjalan. Mengubah pikiran, akal dan... hatiku.

Ini ga murah diary, ini bukan suatu yang murahan. Ini mahal harganya. Gak, bukan mahal, tapi ngga ternilai diary. Sesuatu yang ngga ternilai itu sekarang jadi kosong begitu aja, meninggalkan bekas yang harus aku derita sendirian, tanpa diketahui orang lain. Aku bisa apa? Ga ada. Aku hanya bisa termenung, terpikirkan saat-saat itu sambil sesekali tersenyum ketika celoteh dan tawa itu terdengar samar-samar.

Menyesal, diary. Aku menyesal saat tersadar semua sudah berlalu. Pergi begitu saja dan tidak menyisakan keindahan sedikitpun didalam sini. Tiap rangkaiannya mengundang air mataku, tapi berhasil kutahan mengingat semua itu tinggal kenangan, berbekas, mengukir indah dihatiku. Aku kembali sadar, terlalu egois jika aku menangisi semua yang telah pergi padahal dilain sisi, ada banyak pribadi yang berhasil menahan getaran itu. Ada banyak pribadi yang berhasil melangkah tegap, keluar dari lingkaran kenangan itu sambil mengangkat kepala, tanpa menoleh ke belakang. Aku akan jadi orang yang paling egois, jika aku membiarkan air mata itu turun dan meratapi apa yang sudah terjadi.

Tahukah, diary? Aku rindu saat-saat itu. Waktu yang berlalu begitu saja saat itu jadi mahal harganya. Jika waktu bisa terulang, aku ingin menikmati tiap menitnya, tiap detiknya. Aku ingin menjadikan diriku 'pemain utama' didalamnya, dimana semua kamera mengarah kepadaku dan aku menikmati setiap sorotan dan jepretan. Aku akan sangat menghargai pemain lainnya, menjadikan mereka serupa dengan diriku, memperlakukan mereka sama seperti aku memperlakukan diriku, aku akan menghargai latar dimana aku bercerita, aku akan menghargai lantai tempat kuberpijak, aku akan menghargai setiap sorotan mata yang memandangku. Karena baru aku sadari, saat-saat itu terlalu bermakna, diary.

Wednesday, September 24, 2014

SKRIPSI? OHNO!

Nambah lagi sepertinya beban hidup gua. Ya, skripsi. Sebagian besar dari kalian pasti tau apa itu skripsi. Kecuali jika ada diantara kalian yang masih duduk di bangku SD atau SMP. Heh, kalian yang masih kecil, tidur siang sana! Belajar dulu yang bener, baru buka-buka internet!
Oke, lanjut. Sekarang gua udah semester 5, setelah melewati banyak hal dikampus dan belajar tentang banyak hal dikampus, saatnya gua mulai fokus untuk membagikan apa yang gua dapat selama dikampus lewat skripsi. Emang masih lama sih, semester 7 'katanya' baru fokus ke skripsi. Tapi gua mau belajar buat ga ngerjain tugas mendadak sebelum hari H, jadi mulai dari sekarang udah gua pikirin tuh gua skripsi mau gimana bla bla blaa...

Ketika gua melirik cider dan sintiya, sepertinya mereka tidak memasang tampang apapun tentang skripsi. Waktu ditanya, jawaban mereka sama, "gua belom mikirin skripsi sih, itu ntar aja lahhhh.." Sepertinya mereka belum ambil pusing tentang itu. Jadilah gua berpikir: ini gua yang emang terlalu siap, atau gua yang terlalu ketakutan? Tapi gapapa, lebih siap berarti lebih baik. Tapi juga bukan berarti gua kepinteran atau gimana loh ya, gua hanya mempersiapkan apa yang perlu disiapkan mengingat otak gua ga sepanjang cider dan selebar sintiya (jadi mau ngakak deh). Bohwat dengan mereka berdua, gua coba melirik teman gua yang lain, Steven. Tapi ngeliat dia selalu urusin war di COC, sepertinya terlintas dipikiran dia tentang kata 'skripsi' aja juga enggak. Jadilah makin down gua.

Kemaren waktu lagi makan malam dirumah (tumben-tumbenan banget deh bisa makan malam dirumah), gua iseng-iseng coba nanya sama mama gua, soalnya tempat cerita gua tuh ya beliau.
Gua: mi, mey-mey lagi bingung nih. Skripsi mau pake judul apaan ya? Aduuhh, ribet bener deh kalo udah inget skripsi. (sambil ngunyah nasi.)
Mama: (lagi ngunyah, tau-tau berenti sebentar, liat kearah gua) skripsi apaan mey?
Detik berikutnya gua kesulitan bernafas, sadar kalo gua nanya ke orang yang salah.
Setelah makan malam, gua lari kekamar menemui sang cici tercinta (kalo lagi butuhnya aja baru dah cinta cinta, kata cici gua). Secara cici gua udah S1 di STIE Trisakti, jelas lah kalo masa depan dia cerah (?). Pas masuk kamar, dia seperti biasa lagi baca buku. Cici gua ini tipikal orangnya unik, dia belajar lewat buku. Jadi orangnya kutu buku banget. Kalo lagi ada waktu senggang, dia pasti baca buku, entah tentang kepribadian, tentang kristiani, atau tentang belahan jiwa. Gua coba ngendap-ngendap dan duduk disamping dia sambil mainin guling.
Gua: ce, bantuin gua dooong. Gua udah mau siap-siap bikin skripsi nih. Judul yang bagus apaan yak?
Cece: hah? Lu semester berapa sih? (ngeliat ke arah gua)
Gua: (melotot ga seneng) ah elu, ade sendiri semester berapa aja masa gatau. Semester 5 gua.
Cece: oohh. (fokus ke bukunya lagi)
Gua: yeee, ce! Bantuin dong pilihin judul yang bagus.
Cece: mey, dimana-mana tuh ya, pikirin skripsi mah paling pas pertengahan semester 6. Lu rajin amat deh baru juga masuk semester 5 udah dipikirin.
Gua: ya gapapa lah, gua mau siap-siap aja nih ce. Ayolahhhhhhhh, gua traktir deh! Aqua gelas, hehehe.
Cece: lu konsen kemana?
Gua: (mikir bentar) audit kayaknya.
Cece: (cuek aja) lu nanya ke orang yang salah. Gua konsen perpajakan, jadi gua ga ngerti dah audit audit. Kalo ga lu coba tanya nelda (temen cici gua) aja. Dia konsen audit tuh.
Gua: (sambil manyun) oh, yaudah dah. (keluar kamar)
Ujung-ujungnya cici gua malah saranin nanya temen dia. Sia-sialah pengorbanan gua baik-baikin traktir dia daritadi.

Masih galau tentang gimana nasib skripsi, gua coba liat-liat internet punyanya orang. Dan ohno! Ngeliat judul punya orang aja udah beribet banget. Contohnya nih, ada yang "Penilaian Keandalan Pengendalian Intern Atas Pemberian Kredit Sebagai Alat Bantu Bagi Auditor Dalam Menentukan Luasnya Prosedur Pemeriksaan Atas Kewajaran Penyajian Piutang Dalam Neraca Studi Kasus Pada PT. Bank XXX", ada juga "Analisis Pengujian Substansi Atas Saldo Piutang PT. X Dengan Pendekatan Audit Statistic Untuk Menilai Kewajaran Penyajian Saldo Piutang PT. X". Mati ga sih lu?! Beneran, gua langsung speechless, ini jenius dibelahan bumi mana coba, judulnya aja udah begitu, dalemnya pasti bukan cuma x dan y, tapi dari a sampai z kali. Beda banget sama gua yang rencana judul skripsinya "Penelitian Kualitas Auditor di Perusahaan Menengah ke Atas", beneran deh, biasa banget kan? Banget. Gua langsung bimbang seketika mau konsen ke audit atau perpajakan.

Sambil nyari-nyari info, akhirnya gua dapet pencerahan dari Tuhan (thanks, God!). Kemarin pas lagi istirahat ngampus, cider tau-tau bahas kalo dia kemarin malem habis bbm-an sama senior dikampus yang jadi asdos dan pernah ngajar dikelas kita. Intinya si cider nanya-nanya keluhan tentang skripsi (akhirnya, ada juga orang lain yang udah mikirin skripsi selain gua!) ke si senior ini. Ternyata si senior ini bilang, kalo nanti semester 6 itu kita akan dapat mata kuliah yang namanya riset. Nah, mata kuliah ini ngebantu para mahasiswa dan mahasiswi buat skripsi. Jadi pas jamannya senior ini, dia mulai ngerjain skripsinya pas semester 6 dan setelah dapet mata kuliah itu. Dia bilang dia ngerjain yang bab 1, 2 dan 3 pas semester 6 itu. Dia juga kasih saran mendingan kerjain skripsi jangan langsung pas semester 7, tapi coba dicicil dari semester 6, dan jangan copas kalo bisa karna apa yang kita tulis itu harus kita pertanggungjawabin pas sidang nanti.

TADAA! Denger berita itu, gua jadi legaan dikit. Syukur deh, paling ngga ada mata kuliah yang bisa membantu gua menyusun skripsi yang amat-super-duper ribet. Jadi gua mengambil kesimpulan gua akan coba mulai mengerjakan skripsi pas semester 6, dibantu mata kuliah riset itu. Ya, itung-itung samain lah ya sama senior itu, secara pengetahuan gua terbatas juga tentang pengauditan. Dan gua juga harus mulai rajin baca-baca buku tentang pengauditan nih, paling ngga nambahin kapasitas pengetahuan gua tentang audit lah. Ohya, dan konsultan juga ke Nelda, temen cici gua yang cantik itu, hihihi (kalo ada maunya aja cantik cantik!).

Lalu, kalo udah tau gua bakal mulai nyusun skripsinya pas semester 6, kira-kira setengah tahun lagi, buat apa coba gua bikin ini post? Ga ada kerjaan banget ga sih? Tapi ya itung-itung lah bagi ilmu ke lu pada yang siapa tau juga lagi pusing sama yang namanya skripsi itu.
Semangat deh ya!

Thursday, May 22, 2014

All about my friends!

Oke, di postingan gua kali ini, gua akan bercerita tentang temen-temen yang gua punya. Ga semua, yang gua mau ceritakan adalah temen-temen yang berpengaruh dihidup gua. Gua ga ngerti lagi sebenarnya, kenapa temen-temen gua kayak gini. Tapi kalo mereka ga ada, gua lebih ga ngerti lagi.

Langsung aja, gua akan mulai dari temen gua yang namanya Derry. Kebanyakan dari lu pasti mikirnya dia cowok dan mulai meng-"ciecie"-kan gua. Bukan, dia cewek. Info bagusnya dia cewek tulen. Bukan cewek tomboy, yang sesuai namanya, tapi dia beneran cewek yang bisa dandan, bisa pake heels dan punya pacar. Derry ini udah gua anggep emak sama gua, karena bukan cuma paling tua, tapi sifat dia juga keibuan meskipun kadang-kadang suka freak. Ga tua-tua banget sih, diatas gua dua tahun. Gua biasa manggil dia "ci", meskipun gua baru tahu belakangan kalo ternyata dia cuma dua tahun diatas gua. Derry ini orangnya lucu iya, aneh iya. Dia suka banget hanamasa! Dan suka banget ngancem pake hanamasa. Contohnya, ngomong sama gua rencana mau belajar bareng, "el, besok gua ga mau tahu pokoknya lu harus jam 12 siang udah sampe kampus. Kalo lewat, traktir gua hanamasa!", mungkin kalo dia lagi lebay, dia bisa aja ngomong, "Kalo lewat 1 menit, trakhir hanamasa besok! Kalo lewat 1 jam traktir seminggu hanamasa! Kalo lewat 2 jam traktir 2 minggu hanamasa, kalo... dan selanjutnya." Kadang gua juga jadi mikir, kalaupun gua traktir dia hanamasa 1 minggu, emangnya dia ga blenek (terjemahan bahasa indonesia: eneg.) gitu makan hanamasa terus tiap hari? Kadang orang yang terlalu pinter jadi suka ngaco gini.
Derry ini suka banget sama Carl's. Tau Carl's? Restoran mirip-mirip Burger King, isinya burger semua. Ga usah jauh-jauh, lu orang bisa temukan restoran ini di Central Park. Kalo gua sih, jujur aja kurang suka sama Carl's, tapi kalo lagi laper, apa juga gua embat. Kalo kelas lagi pulang cepet, kita-kita(temen-temen gua) pasti janjian makan bareng dimana. Dan pasti pada saling nanya, "mau makan dimana?". Nah, ketika pilihan itu sampe di Derry, dia menjawab dengan cepat-dan tidak ada keraguan sedikitpun dari raut mukanya- CARL'S! Ya, kadang-kadang dia suka lempar balik sih, kayak misalnya, "Terserah aja pada mau makan dimana."
Derry ini suka banget warna hijau. Kemarin itu dia kekampus pake baju warna hijau gelap, hampir senada sama tas ranselnya, pake celana model jegging gitu warna hijau agak terang, sepatu hitam sih, dan dia pake jaket garis besar warna biru gelap dan hijau senada sama celananya. Matching banget kan? Bagus sih jatohnya di dia, dan gua juga suka perpaduan warnyanya kemarin itu, tapi kelihatan banget kalau dia suka warna hijau kan kayak gitu? Biarinin aja.
Banyak hal-hal yang bisa gua pelajarin dari Derry ini. Dia orangnya pekerja keras, beda banget sama gua yang suka nyantai. Dia juga teliti dan serius, apalagi kalau lagi masalah tugas kuliah. Dia bisa bedain mana waktu becanda, mana waktu serius. Pokoknya kelihatan banget deh dewasa, yah meskipun suka sok tahu kayak emak-emak dan suka ketawa-ketawa ga jelas gitu.

Oke, kebanyakan ngebahas Derry, saatnya ngebahas temen gua satu lagi namanya Sintiya. Dia ini temen gila gua istilahnya, umurnya dibawah gua dua tahun. Gua dan dia pernah suka sama cowo yang sama. Sebentar, gua ralat. Selalu suka sama cowo yang sama (dalam wilayah kampus) dan bahkan gua pernah kesel dan diemin dia karena... karena... jealous. Kayak waktu awal-awal semester, pas gua-sintiya-derry masih sekitar semester satu, ada senior udah semester 7 gitu ganteeeeeng banget. Ini serius, dia ganteng banget nget, menurut gua. Udah ganteng, dia juga bantu urusin kegiatan kemahasiswaan dan dikenal semua dosen. Jadi gantengnya ganteng pinter dan berkualitas, bukan ganteng nakal. Udah gitu dia juga rendah hati, baik deh nggak sombong. Pokoknya dia gantenggg... eh, sorry, jadi curhat. Jadi waktu itu, gua lagi nge-fans sama dia, dan gua cerita sama si sintiya kalau senior ini ganteng, bla bla. Setelah si Sintiya lihat orangnya, dia juga suka. Jadilah kita nge-fans bareng sama senior ini. Tapi gua seleg bukan karena senior yang ini. Ada lagi nih selain dia.
Pas semester dua, kita ketemu lagi sama senior semester enam, dia ini menurut gua termasuk cowok ga bener. Gua suka sama mukanya, tipe gua banget. Gua cuma suka muka dia doang, bukan berarti gua nge-fans(kayak senior yang satunya lagi diatas) dan pengen jadiin pacar. Ngga kayak gitu ya. Nah si Sintiya ini lagi-lagi juga suka sama dia. Disaat-saat senior yang ini udah kenal gua dan Sintiya, gua berasanya senior ini lebih deket sama Sintiya. Dan saat itulah gua jealous. Tapi ujung-ujungnya senior ini lulus, dan ga pernah kekampus lagi, sama seperti senior sebelumnya.
Sintiya ini orangnya polos, tapi kadang juga bisa mendadak dewasa sebelum waktunya. Gua sama Derry aja sampai kaget waktu itu kita nunjukkin gambar, maksudnya bukan mengarah kearah dewasa, tapi si Sintiya, anak cewe dengan tahun kelahiran 1996 ini, langsung men-judge itu gambar dewasa. Seperti waktu itu, Derry lagi lihat ada temen path dia upload gambar pisang 1 tangkai gitu. Nah, Derry ini langsung kasih liat foto pisang temennya itu sambil ngomong ke kita, "temen gua aneh deh, masa upload foto pisang gini, penting juga ngga kan ya?". Gua sama Derry hari itu ga mikir ke aneh-aneh, mikirnya itu buah dan 1 tangkai jadi agak janggal gitu. Tapi Sintiya, selama ini yang kita anggep polos dan 'baru gede', dengan tanpa berdosa langsung ngomong, "Dih, apaan sih cider, masa kasih lihat foto gituan?" dengan mimik muka serius. Gua dan Derry sempet diam sebentar, tapi detik berikutnya gua dan Derry ngakak, Derry langsung ngomong, "Si sintiya apaan sih ya el, gua kan cuma tunjukkin, nih temen gua upload pisang cuma 1 tangkai gitu kan lucu jadinya, eh dia malah mikir apaan." sembari ngakak, gua juga sambil ngakak ngomong, "tau lu sin, wahhh...", detik berikutnya si Sintiya ikutan ngakak sambil tutup muka. Malu dia kayaknya.
Sintiya ini tipikal orang mandiri, sampe ke-mandiri-an dia membawa malapetaka kecil. Ceritanya kemarin, lagi UAS dan mulainya jam 7 malam. Gua dan Sintiya memutuskan makan dulu, Derry belum datang kemarin itu. Kita ke Familymart, dan Sintiya beli popmie goreng. Gua udah makan bakso sebelumnya jadi gua cuma beli minum di Familymart. Si Sintiya ngerjain semuanya sendirian, nuang air panas buat rebus popmie tanpa minta bantuan apapun dari gua. Kita jalan balik kekampus sembari nunggu air panasnya lembekin popmienya. Sesampainya dikampus, Sintiya buang air panasnya sambil pake plastik penyaring dari popmienya itu.Karena terlalu bersemangat dan cuma pake satu tangan dan penyaring penutupnya lagi kurang rapet, kejadian yang tak pernah diduga pun terjadi. Air panas beserta mie-nya jatoh masuk ke tong sampah. Sintiya, si pemilik mie yang sedang kelaparan, melihat kejadian itu tepat didepan matanya. Gua ga tahu jelas, gimana muka dia karena gua lagi asik ngobrol sama temen-temen lain. Yang gua tahu, tiba-tiba si Sintiya teriak histeris dan putus harapan, "Meeeyyy (nama panggilan gua dirumah), popmie gua tumpah, mie-nya jatohh" sambil mimik muka mau nangis dan mewek (terjemahan bahasa indonesia: mewek.) gitu. Gua sempet kaget, tapi langsung ngakak karena ngelihat mukanya si Sintiya.
Sintiya itu orangnya gampang galau, kelihatan meskipun di depannya dia bilang, "Ngga sih! Lebay lu!", tapi gua tahu, dia pikirin itu didalam hatinya. Dia itu pinter dan rajin, dan biasanya orang tipikal pinter rajin gitu pasti pemikir. Makanya dia gampang galau. Dia bisa bilang, "Ah, udahlah, ga usah pikirin orang/kejadian kayak gitu", tapi di detik selanjutnya, dia diam dan ngelamun. Dan kebaca banget kalau dia pasti lagi pikirin apa yang dia omongin barusan. Beda sama gua dan Derry. Gua dan Derry ga simpen-simpen kayak gitu, kalau emang ada yang ganggu dipikiran, gua dan Derry pasti langsung cerita. Kecuali kalau masalah itu benar-benar pribadi dan ga layak buat disosialisasikan.

Kepanjangan gak? Iya? Ini juga mau udahan kok.
Sekian presentasi gua tentang temen-temen gua yang superduper aneh tapi ngangenin ini. Pengen kenal sama mereka? Email gua aja, nanti gua kasih pin BB + path + twitter + facebook + instagram ++++++
Enjoy your day!