Little diary about newbie blogger writer.

Pages

Thursday, September 25, 2014

Little from My Diary

Ketika yang ada tidak diperjuangkan, akan menjadi kenangan yang membekas lama.
Diary, aku ga tau siapa yang salah, tapi semalem itu aku bener-bener nostalgia. Semua, semua kenangan itu muncul dan terputar seperti film dengan sendirinya dikepalaku. Aku sama sekali ga berusaha melupakan itu, aku malah duduk dalam diam, menikmati semua kenangan yang sudah lewat itu. Aku sadar, ga harusnya aku bermain-main kayak gini, tapi beneran deh, aku kangen banget sama masa itu.
Bermula dari kehampaan, lalu secara tiba-tiba masuk dan merasuki kehidupanku, kira-kira begitulah gambarannya. Yang tadinya hidupku biasa-biasa aja, jadi perlahan-lahan berubah, seiring waktu yang berjalan. Mengubah pikiran, akal dan... hatiku.

Ini ga murah diary, ini bukan suatu yang murahan. Ini mahal harganya. Gak, bukan mahal, tapi ngga ternilai diary. Sesuatu yang ngga ternilai itu sekarang jadi kosong begitu aja, meninggalkan bekas yang harus aku derita sendirian, tanpa diketahui orang lain. Aku bisa apa? Ga ada. Aku hanya bisa termenung, terpikirkan saat-saat itu sambil sesekali tersenyum ketika celoteh dan tawa itu terdengar samar-samar.

Menyesal, diary. Aku menyesal saat tersadar semua sudah berlalu. Pergi begitu saja dan tidak menyisakan keindahan sedikitpun didalam sini. Tiap rangkaiannya mengundang air mataku, tapi berhasil kutahan mengingat semua itu tinggal kenangan, berbekas, mengukir indah dihatiku. Aku kembali sadar, terlalu egois jika aku menangisi semua yang telah pergi padahal dilain sisi, ada banyak pribadi yang berhasil menahan getaran itu. Ada banyak pribadi yang berhasil melangkah tegap, keluar dari lingkaran kenangan itu sambil mengangkat kepala, tanpa menoleh ke belakang. Aku akan jadi orang yang paling egois, jika aku membiarkan air mata itu turun dan meratapi apa yang sudah terjadi.

Tahukah, diary? Aku rindu saat-saat itu. Waktu yang berlalu begitu saja saat itu jadi mahal harganya. Jika waktu bisa terulang, aku ingin menikmati tiap menitnya, tiap detiknya. Aku ingin menjadikan diriku 'pemain utama' didalamnya, dimana semua kamera mengarah kepadaku dan aku menikmati setiap sorotan dan jepretan. Aku akan sangat menghargai pemain lainnya, menjadikan mereka serupa dengan diriku, memperlakukan mereka sama seperti aku memperlakukan diriku, aku akan menghargai latar dimana aku bercerita, aku akan menghargai lantai tempat kuberpijak, aku akan menghargai setiap sorotan mata yang memandangku. Karena baru aku sadari, saat-saat itu terlalu bermakna, diary.

No comments:

Post a Comment